SINERGISATU.COM (PANGKALPINANG)-Rabu, 9 Maret 2022 merupakan hari bersejarah bagi masyarakat pendidik Sekolah Menengah Atas Negeri 1 di Desa Dalil,Kecamatan Bakam,Kabupaten Bangka,Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Momen berbahagia. Setidaknya itulah kalimat yang terucap dari Ibu Elfina,M.Pd,Kepala Sekolah SMAN 1 Bakam. Pasalnya, akses jalan raya menuju lingkungan sekolah,lembaga pendidikan yang dipimpinnya itu,kini secara resmi mendapatkan fasilitas jalan raya yang bagus.
Sumber utama fly ash bottom ash (FABA) ini berasal dari proses pembakaran batubara pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan proses pembakaran batubara pada boiler dan/atau tungku pada industri.
Rasa bahagia dan ucapan terima kasih dari master pendidikan,Elfina,M.Pd hal yang wajar,karena Setelah 13 tahun sejak berdirinya 2009, Sekolah Menegah Atas Negeri 1 di Desa Dalil, Kecamatan Bakam, Kabupaten Bangka,Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, akhirnya mendapatkan akses jalan yang lebih bagus-mulus menggunakan matrial atau bahan dasar sisa abu dari pembakaran batu bara atau fly ash bottom ash (FABA).
Eflina mengaku bahagia karena jalan dalam komplek sekolahnya sepanjang 85 meter dicor dengan menggunakan FABA (fly ash bottom ash) dan menjadikan sekolah rapi dan terbebas dari becek.
Adapun, pengecoran jalan dalam komplek tersebut menandai secara resmi penggunaan FABA yang merupakan residu pembakaran batu bara di PLTU oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rabu pekan ini.
Satu hal yang luar biasa, bahwa Penggunaan FABA dalam pembuatan beton jalan ini diresmikan oleh Gubernur Babel Erzaldi Rosman Djohan yang diwakili oleh Asisten III Yunan Helmi Msi, dalam rangkaian kegiatan “Kerja Bakti Dan Diskusi Ekonomi Sirkular Berbasis FABA Bersama Rakyat” Rabu 9 Maret 2022 yang lalu.
Dalam kesempatan tersebut, selain Asisten III Yunan Helmi,M.Si juga turut hadir Kepala Dinas Pendidikan Ervawi Provinsi Babel dan perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup.
Selain itu, acara dihadiri pula oleh Taprof Lemhannas RI Bidang Ideologi dan Sosial Budaya AM Putut Prabantoro, Vice President PT PLN (Persero) Bidang HSSE Ajrun Karim, Senior Manager Perencanaan PLN UIW Babel Faisal Muslim, Direktur Operasi 1 PT PJB Yossy Noval, Direktur Utama PJBS Teguh Wijayanto dan Direktur Operasional EMI Antonius Sudjatmiko.
“Saya sungguh bahagia dengan adanya kegiatan ini. Jalan di kompleks sekolah jika hujan datang selalu menjadi masalah untuk civitas SMAN I Bakam, sekarang kami bisa bernafas lega. Selain itu, kerapian jelas nampak dengan terbangunnya jalan beton sepanjang 85 meter ini,” kata Eflina, kelahiran Bangka yang kakeknya berasal dari Madiun ini.
Adapun, pembangunan jalan beton FABA ini merupakan inisiatif Gubernur Babel Erzaldi Rosman Djohan dan memakan biaya Rp 125 juta yang diprakarsai oleh PLN, PJB, PJB Services. Pembangunan dimulai pada 22 Februari 2022 dan akan selesai dalam waktu sebulan.
“Kasus Wadas di Purworejo, Jawa Tengah tidak perlu terjadi. Dengan menggunakan FABA, lingkungan hidup bisa terjaga, masyarakat masih memilik tanahnya, masyarakat bisa bekerja dan konflik horisontal tidak perlu terjadi,” kata AM Putut Prabantoro.
Sementara itu, General Manager Unit Induk Wilayah PLN Babel Amris Adnan mengatakan, bahwa penggunaan FABA dalam pembangunan infrastruktur bagi masyarakat memberikan manfaat yang multi guna.
“Pemanfaatan FABA mengusung semangat 4M (Mudah-Murah-Mutu-Masif). Selain tidak beracun karena merupakan limbah Non-B3, penggunaan FABA juga mengurangi biaya material pembangunan dan sekaligus secara kualitas bisa dipertanggungjawabkan sehingga dapat dianggap sebagai solusi atau jawaban atas tantangan infrastruktur di daerah,” kata dia.
Dalam pertemuan dengan Komandan Komando Resor Militer 045/Garuda Jaya Brigjen TNI M. Jangkung Widyanto mengharapkan agar konflik horisontal di masyarakat yang diakibatkan oleh kegiatan penambangan timah antara lain dapat diminimalisir bila dilakukan reklamasi pasca tambang untuk mengembalikan fungsi lingkungan hidup dan sosial sebagaimana mestinya. Danrem juga berharap agar FABA dapat digunakan untuk reklamasi lahan pasca tambang dan untuk selanjutnya dilakukan pembinaan dan membangun kegiatan ekonomi oleh dan untuk masyarakat sekitar.
Sebelumnya, penggunaan FABA untuk pembangunan sudah dilakukan di beberapa tempat termasuk bedah rumah prajurit TNI di NTT dan infrastruktur lainnya dimana rencana ke depan akan terus dikembangkan termasuk penggunaan FABA untuk tetrapod untuk memperkuat struktur pantai oleh TNI AL. Pada Oktober 2021, telah ditandatangani Perjanjian Kerjasama antara PT PLN dan TNI tentang Pemanfaatan FABA dan Sinergi Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan.
Untuk diketahui, fly ash dan bottom ash (FABA) adalah partikel halus (berupa abu) sisa hasil pembakaran batubara. Abu yang naik dan terbang disebut fly ash. Sedangkan yang tidak naik disebut bottom ash. Sumber utama FABA berasal dari proses pembakaran batubara pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan proses proses pembakaran batubara pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan proses pembakaran batubara pada boiler dan/atau tungku pada industri.
Bangunan sekolah ini berada di wilayah Pedesaan,berjarak 2 km dari ibu kota Kecamatan Bakam,dan 40 km dari dan menuju Pusat Otoda (Provinsi).
Brief History
SMAN 1 Bakam resmi berdiri pada tahun 2009,terletak di Jl. Raya Muntok No.KM. 42, Dalil, Sungailiat, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung 33252.
Dilansir dari laman resmi info@smansabakam.sch.id, jumlah siswa di SMA Negeri 1 Bakam sebanyak 258 siswa. Sedangkan jumlah guru sebanyak 19 orang 7 PNS dan 11 GTT.Terdiri dari TU 7 Orang, PNS 1 Orang dan PTT 1 Orang . SMA Negeri 1 Bakam merupakan satu-satunya Sekolah Menengah Atas yang ada di Kecamatan Bakam.
Kepala SMAN 1 Bakam,Elfina,M.Pd mengatakan, bahwa dalam upaya untuk membantu siswa agar siap menghadapi tantangan di masyarakat dan berperan aktif sesuai dengan perannya masing – masing, maka SMA Negeri 1 Bakam memberikan berbagai macam kegiatan yang membantu siswa untuk mengembangkan diri secara lebih optimal.
“Dasar pendidikan tidak hanya intelektual, namun juga (harus) bernalar dan bersikap kritis tetapi juga dalam pengembangan dirinya secara utuh sebagai pribadi. Keutuhan pribadi dibentuk melalui proses pembelajaran yang memperhatikan segi kognitif ( pengetahuan ), afektif ( sikap ), dan psikomotorik ( keterampilan fisik ),”kata Elfina.
Dijelaskan, selain intelektual, para siswa/i juga ditanamkan nilai – nilai hidup yang terintegrasi di dalam setiap bidang studi. Menurutnya, nilai-nilai hidup itulah yang bisa menjadi benteng kekuatan bagi siswa untuk menghadapi tantangan hidup mereka di kemudian hari,” tutup Kepala Sekolah SMAN 1 Bakam,Elfina,M.Pd. **
Editor : Dominikus Lewuk/Kredit foto: dok SMAN 1 Bakam
