MAUMERE-Menutup serangkaian peringatan Hari Dharma Karya Dhika ke-77 tahun 2022, Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Maumere menggelar acara pemotongan tumpeng bersama di lapangan Rutan Kelas IIB Maumere.
Acara pemotongan tumpeng ini dilakukan usai upacara bendera yang dikuiti oleh seluruh jajaran dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas IIB Maumere, Jumat (19/08/2022).
Kepala Rutan Antonius Semuki dalam sambutannya mengatakan perlu di tegaskan kembali kepada seluruh insan pengayoman untuk mendasari indeks kepuasan masyarakat dalam pelayanan publik .kita juga harus memperkuat internal meningkatkan sinergitas dan membuka partisipasi masyarakat yang seluas-luasnya.
” Saya perlu tegaskan kembali kepada seluruh insan pengayoman bahwa mendasari indeks kepuasan masyarakat dalam pelayanan publik yang perlu kita pahami ” ungkapnya.
Berikut pesan Kepla Rutan Kelas IIB Maumere menyikapi perkembangan lingkungan strategis dan tantangan tugas.
Pertama, bahwa di tahun 2023-2024 situasi politik akan menghangat, sebagai insan pengayoman, saya tegaskan seluruh jajaran agar bersikap netral. Saudara selaku aparatur sipil negara harus mampu menjaga netralitas dan tidak terjebak politisasi serta memihak pihak_pihak tertentu.
Kedua, bahwa Pandemi covid-19 masih belum selesai, saya berharap seluruh jajaran dapat menjaga kesatuan dengan sebaiknya- baiknya sehingga kinerja dan produktivitas dalam pencapaian target kinerja terganggu.
“Ketiga, menyikapi berbagai isu terkait Krisis energi, pangan dan keuangan dengan baik, dengan menyiapkan rencana dan langkah kontinjensi untuk menghadapi situasi kedaruratan.selain itu, saya harapkan seluruh jajaran memiliki tenggang rasa di tengah keprihatinan yang ada serta peduli dan membantu terhadap sesama di lingkungan masingmasing.”
Keempat, perkembangan teknologi harus di manfaatkan dengan baik untuk mendukung dinamika tugas sehingga menjadi lebih cepat, update, dan tingkat akurasi tinggi.Namun juga diwaspadai terhadap adanya kemungkinan serangan kejahatan cyber.Tingkatakanlah penguasaan teknologi sehingga kita mampu memanfaatkan dengan mengelola teknologi dengan baik.
Adapun,pesan kelima, berbagai implikasi buruk dari perkembangan situasi dan kondisi yang ada, seperti penyalahgunaan wewenang penyalahguna an narkoba, radikalisme, kejahatan seksual, saya tegaskan tidak boleh terjadi di lingkungan Kementerian Hukum dan Ham.
Pesan keenam, masyarakat diminta sebisa mungkin membentengi, pengayoman dan keluarga dengan imam dan takwa.
“Mari saling menguntungkan dalam kebaikan dan yang terpenting dari semua itu, masing-masing pimpinan sesuai tingkatannya mampu memberikan contoh dan ketauladanan,” ajaknya.
Terakhir, bahwa seluruh harapan tersebut di atas, agar dimaknai dan dipahami selanjutnya saudara agar mengimplementasikan dengan sebaiknya -baiknya dan penuh rasa tanggung jawab.
Adapun, kegiatan ini ditutup dengan pemotongan nasi tumpeng.** (Irma).