JAKARTA,SINERGISATU.COM-Pemerintah dan DPR sudah menyepakati penyelenggaraan Pemilu 2024 akan digelar tanggal 14 Februari 2024 dan pemilihan kepala daerah (Pilkada) diselenggarakan pada 27 November 2024. Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia Tandjung menjelaskan bahwa pada tanggal 14 Februari 2024 nanti, selain pemungutan suara pemilihan presiden dan wakil presiden juga akan digelar pemilihan anggota DPR, DPRD Provinsi hingga DPRD Kabupaten/Kota serta anggota DPD RI.
Adapun kesepakatan tersebut diambil setelah Komisi II DPR, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), KPU dan Bawaslu menggelar rapat bersama pada hari ini Senin 24 Januari 2022 di Gedung DPR.
Lalu,bagaimana pendapat masyarakat tentang Pilpres 2024 yang saat ini ada sejumlah parpol yang ingin mengusulkan penundaan dengan alasan situasi Pandemi,yang jika dipaksakan akan berdampak pada anjloknya ekonomi di tanah air? Berikut beberapa pendapat dan atau pemikiran dari kalangan muda milenial, salah satunya Freni Lutruntuhluy.
“Pertama, Kekuatan/arus politik LaNyalla Mattalitti yang mulai menguat di arus bawah menyongsong pesta demokrasi di 2024 ini harus disikapi sebagai bentuk aspirasi rakyat dari bawah yang menginginkan perubahan, dan hal itu bisa dimulai dari perubahan pada system hukum kita yang menghasilkan pemimpin yang baik,” kata Freni Lutruntuhluy.
Kedua, Bahwa sikap Bapak LaNyalla Mattalitti ini sebetulnya jangan dianggap remeh sebab ia mengambil aspirasi rakyat kita yang sebetulnya ekspresi rakyat itu sudah jenuh dengan euphoria elit dan partai politik yang selama ini mengabaikan aspirasi rakyat. Ini bisa dirubah dengan selain system hukum, tetapi partai politik harus merespon itu sebagai kekuatan rakyat untuk menghasilkan pemimpin kita.
“Ketiga, Indonesia hari ini mengalami banyak tantangan dan masalah baik secara politik global maupun dalam negeri sehingga rakyat kita harus bisa dipersatukan dalam sebuah system demokrasi yang lahir dari rakyat itu sendiri sehingga bangsa ini bisa bertahan dalam percaturan politik global lihat saja bagaimana Perang Antara Rusia dan Ukraina itu bisa dibilang peperangan antara kekuatan system persenjataan melawan nasionalisme bangsa yang begitu kuat. Itu sebabnya Indonesia butuh persatuan, salah satunya dengan menata system demorkasi untuk menghasilkan pemimpin,” kata Freni.
Keempat, Bagi saya, sebagai putera Melanesia menilai, saatnya bangsa ini bisa berubah. Pemimpin kita harus bisa datang dari rakyat sendiri, tidak penting dari mana dan asal mana, sebab Indonesia hari ini butuh persatuan, bukan mempertahankan sesuatu yang sebetulnya tidak kuat dalam percaturan politik Global.
Kelima, Alasan kami mendorong Bapak LaNyalla Mattalitti dalam pengertian kami memahami betul arah politik beliau yang sebetulnya akan meninggalkan sejarah demokrasi Indonesia yang akan lebih baik lagi. Artinya, kami menilai akan semakin terbuka ruang politik bagi anak-anak bangsa kita yang lain dari Ujung timur sampai Barat untuk ikut dalam menentukan nasib bangsa ini melalui pencapresan di 2024.
Keenam, bahwa Partai Politik kita hari ini harusnya berbuka diri kepada rakyat, bahwa kebiasaan parpol ikut memoles cantik seseorang menjadi semacam lebih baik dari lainnya itu akan merusak system demokrasi kita, sebab apa yang akan disampaikan partai politik hari ini, bisa ditolak oleh rakyat dan ini akan membuat kesenjangan itu semakin melebar, dan pemerintah akan semakin kesulitan mengurus rakyatnya.
“Ketujuh, bahwa demi keamanan dan kemajuan Indonesia lebih baik, kami meminta kepada partai Politik untuk harus terbuka apa adanya dan mengusulkan calon presiden yang benar-benar lahir dari rakyat,” tutup Putera Melanesia di Jakarta, Minggu (7/3/2022). ** SP.