banner 728x250

Presiden Jokowi : Kunci Kemakmuran di NTT Adalah Air

banner 120x600
banner 468x60

Presiden Joko Widodo berharap, agar bendungan-bendungan yang dibangun di Provinsi Kepulauan Nusa Tenggara Timur (NTT) itu benar-benar dapat memacu produktivitas sektor pertanian dan peternakan sekaligus menjadikan NTT untuk terlepas dari statusnya sebagai provinsi yang masih tertinggal.

Pernyataan itu disampaikan dalam acara peresmian Bendungan Napun Gete di Desa Ilinmedo, Kecamatan Waiblama, Wilayah Tana Ai, Kabupaten Sikka, Selasa (23/2/2021).

banner 325x300

“Dalam setiap kunjungannya ke NTT, satu hal yang selalu dimintakan ialah mengenai pembangunan bendungan. Saya memahami hal itu karena memang kunci kemakmuran NTT terletak pada bagaimana pengairan mampu dialirkan ke persawahan dan peternakan setempat melalui bendungan-bendungan yang ada,” kata Presiden Joko Widodo dalam sambutan nya.

“Saya sudah tidak bisa menghitung lagi berapa kali saya datang ke NTT. Setiap saya datang ke NTT, awal-awal, selalu yang diminta adalah bendungan. Permintaan itu adalah betul. Jangan minta yang lain-lain karena kunci kemakmuran di NTT ini adalah air. Begitu ada air, semua bisa ditanam, tanaman tumbuh, buahnya diambil, daunnya bisa dipakai untuk peternakan karena di NTT ini juga sangat bagus untuk sektor peternakan,” kisah Kepala Negara disambut tertawa oleh Gubernur NTT Victor Laiskodat yang berdiri disamping presiden sederet dengan Menteri PUPR, Bupati Sikka Fransiskus dan Mensekneg Pratikno.

Lanjut Presiden, bahwa hingga saat ini, terdapat tiga dari tujuh bendungan yang telah diselesaikan pembangunannya.Dengan selesainya pembangunan Bendungan Napun Gete ini menyusul pembangunan bendungan lainnya, yakni Raknamo di Kupang dan Rotiklot di Belu, yang masing-masing selesai pada tahun 2018 dan 2019.

“Tinggal empat dalam proses. Tapi tadi pagi Gubernur menyampaikan pada saya minta tambahan dua lagi. Padahal provinsi yang lain paling banyak itu dua atau satu. Tapi yang memang di sini bendungan sangat dibutuhkan,” urai Kepala Negara yang sebelumnya berprofesi sebagai tukang kayu di Kota Bangawan Solo, Jawa Tengah itu.

Menurut Jokowi, Bendungan Napun Gete juga dapat memberikan suplai air baku sebanyak 214 liter per detik bagi dua per tiga penduduk Kabupaten Sikka dan berpotensi menghasilkan daya listrik sebesar 0,1 megawatt.

Selain untuk pertanian, masyarakat juga dapat memanfaatkan untuk peternakan. Karena menurut Kepala Negara, NTT tidak hanya mampu mengembangkan pertanian tapi juga peternakan sebagaimana sejak zaman dulu wilayah yang terletak di Tenggara Indonesia ini mengekspor Sapi hingga ke lintas benua Asia dan lainnya.

Sarana kebutuhan air yang diresmikannya kali ini merupakan salah satu program prioritas pemerintah dan termasuk proyek strategis nasional berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020. Bendungan tersebut memiliki kapasitas tampung hingga 11,22 juta meter kubik dengan luas genangan mencapai 99,78 hektare.

Bendungan Napun Gete dimulai bangun pada Desember 2016. Pusat irigasi yang berlokasi di wilayah Tana Ai, Maumere bagian timur itu memiliki manfaat untuk pengairan irigasi bagi kurang lebih 300 hektare sawah di sekitarnya.

“Kalau nanti satu per satu bendungan selesai, insyaallah dengan gubernur dan wakil gubernur yang baik, dengan bupati dan wakil bupati yang baik, memimpin rakyatnya, menggiring semuanya untuk produktif, saya yakin tidak lama lagi NTT akan makmur dan tidak menjadi provinsi yang kategorinya kalau di negara kita masih pada kondisi yang kurang,” tutup Kepala Negara.

Hadir dalam peresmian tersebut di antaranya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, dan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *