VATIKAN-Sebuah loncatan luar biasa dilakukan oleh Vatikan dimasa kepemimpinan Paus Fransiskus dalam melayani umat dan masyarakat dunia sebagai Kepala Gereja Katolik Roma sejak dirinya ditahbiskan menjadi Paus pada tahun 2013, menggantikan Paus Benediktur XVI sejak 19 April 2005 hingga 28 Februari 2013 (mengundurkan diri).
Pimpinan Gereja Katolik Roma sedunia,Paus Fransiskus memberi pesan secara khusus bagi para misionaris katolik Indonesia yang saat ini berkarya di lebih dari 70 negara di seluruh dunia.
Alkisah, pada Rabu 22 Juni 2022 Paus Fransiskus membubuhan tanda tangan “Berkat ” di atas Lembar Kertas kepada para Misionaris asal Indonesia yang bekerja di seluruh dunia. Lembaran kertas tersebut diserahkan dan disaksikan langsung melalui salah seorang Pejabat di Tahta Suci Vatikan asal Indonesia, Padre Markus Solo Kewuta,SVD, misionaris asal Indonesia.
Peristiwa mahapenting ini pun disaksikan langsung oleh Panitia Perayaan Paskah Bersama Diaspora Indonesia Katolik Sedunia Tahun 2022. Dokumen tersebut disampaikan panitia diwakili oleh AM Putut Prabantoro dan L. Gora Kunjana dalam acara audiensi umum di Basilica St. Petrus, Vatikan, Rabu (22/6/2022).
Menurut Padre Markus Solo,SVD, satu-satunya pejabat Vatikan asal Indonesia menjelaskan peristiwa yang tak biasa dilakukan pihak Vatikan sebagaimana bubuhan tanda tangan “Berkat” oleh Paus Fransiskus di atas mobil kepausan tersebut.
“Kan menandatangani artinya menyetujui kandungan dokumen itu dan siap menanggung konsekuensi apapun yang terjadi. Tindakan beliau ini merupakan sebuah loncatan besar, tentu oleh karena sebuah alasan yang lebih besar dibaliknya,” kata Misonaris asal Flores,NTT itu dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Jakarta,pekan lalu.
Misionaris yang ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 3 Mei 1997 di Rumah Misi SVD Sankt Gabriel, Wina, Austria itu menilai, apa yang dilakukan oleh pimpinan tertinggi gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus itu merupakan salah satu loncatan (luar) biasa.
“Loncatan karena di Vatikan kami terbiasa dengan cara kerja menyiapkan rumusan-rumusan tertulis dengan pilihan kata-kata penuh pertimbangan, menyerahkannya kepada petinggi untuk diteliti lalu pada akhirnya ditandatangani setelah merasa semua beres,” kata Pastor Markus Solo Kewuta SVD.
Terkait alasan mendasar peristiwa penandatanganan “berkat” sebagaimana dilakukan Paus Fransiskus di atas Mobil yang sedang berjalan tersebut memiliki dua alasan mendasar.
Pertama, masih dalam kaitan dengan Kotbah Paus pada Hari Hidup Bhakti atau Vita Consacrata 2 Pebruari 2022 yang lalu. Sri Paus menyinggung Indonesia dengan pulau-pulaunya sebagai sumber panggilan hidup bakti dan para missionaris.
“Jadi, Penandantanganan dokumen doa untuk para Missionaris Indonesia di lebih 70 negara adalah sebuah bentuk konfirmasi pengetahuan beliau sekaligus apresiasi dan dukungan terhadap Gereja Indonesia serta Misionaris-missionarisnya di luar negeri. Beliau memberkati segala karya misi yang diemban dan memberkati pula para missionaris agar tetap setia dan bahagia di dalam karya misi di manca negara,” jelas Padre Markus yang pernah menjalankan Praktek pastoral (Diakon) selama 6 bulan di Paroki Pischelsdorf, Steiermark, Austria itu.
Kedua,kata dia, bahwa aksi Sri Paus ini sejalan dengan upaya pembaharuan Kuria belum lama yang diratifikasi melalui Konstitusi Apostolik “Praedicate Evangelium” (Wartakanlah Injil) dan mulai berlaku sejak hari Pentekosta, 5 Juni 2022 yang lalu.
“Ide sentral Sri Paus di dalam pembaharuan ini adalah membawa Gereja Katolik kepada misi sejagad. Artinya Gereja Katolik harus lebih misioner, keluar dari diri sendiri, dari batas-batasnya untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia. Sudah dalam preambule atau pengantar dokumen Praedicate Evangelium, Paus Fransiskus menyadarkan kita sambil mengutip Ensiklik Redemptris Missio (1990) dari Paus pendahulu, Santo Yohanes Paulus II bahwa pemberitaan Injil adalam misi pertama Gereja Katolik,” ulasnya.
Jadi, sebagai misi pertama, para Missionaris Indonesia sedang melakukan apa yang betul-betul menjadi prioritas dari hakekat dan tugas perutusan Gereja.
“Karena, begitu penting dan aktuelnya Misi, Sri Paus tidak canggung-canggung menandatangani berkat untuk para misionaris Indonesia itu,” tutup Pastor Markus Solo,SVD, pria kelahiran 4 Agustus 1968 itu.
Padre Markus Solo Kewuta SVD menyelesaikan Pendidikan Dasar di SDK Lewouran. Meneruskan ke SMPK Ile Bura Lewotobi. Ia melanjutkan di SMA Katolik Seminari San Dominggo Hokeng, dan Sekolah Tinggi Teologi dan Filsafat di Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero, Maumere, Flores,NTT-Indonesia.
Saat ini Padre atau Pastor Markus Solo Kewuta,SVD bertugas sebagai Staf Penasehat pada Dewan Kepausan untuk Dialog Antar Umat Beragama (Pontifical Council for Interreligious Dialogue, PCID) di Vatikan.
Berikut adalah isi teks “Berkat” Paus Fransiskus untuk para misionaris Indonesia di dunia :
Berkat tersebut berbunyi “La mia benedizione per i missionari indonesiani che si trovano in più di 70 paesi in tutto il mondo. Spero che tutte le vostre opere possano portare sempre l’amore di Dio a coloro che hanno bisogno della vostra presenza. E a loro la vostra presenza possa manifestare la vera immagine di Dio. Rimanete a essere umile e fedele nella vocazione missionaria. – La mia benedizione Papa Francesco.”
Artinya “Berkatku bagi para misionaris Indonesia yang berada di lebih dari 70 negara di dunia. Semoga karya-karya kalian bisa selalu membawa kasih Allah bagi mereka yang membutuhkan kehadiran kalian dan semoga kehadiran kalian selalu menghadirkan gambaran sejati Allah. Tetaplah rendah hati dan setia dalam panggilan sebagai misionaris.” **
Editor : Domi Lewuk.