banner 728x250

Menteri Johnny Ajak IJTI Adaptasi Dunia Digital dalam Menghadapi Tantangan Baru

Menkominfo Johnny G. Plate saat memberikan sambutan dalam Perayaan Hari Ulang Tahun ke-24 Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), yang berlangsung secara hibrida dari Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Selasa (09/08/2022) malam.
banner 120x600
banner 468x60

JAKARTA-Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menyebut, perubahan perilaku masyarakat mengonsumsi berita dan konten serta kehadiran media baru Over-the-Top (OTT) membawa tantangan baru bagi industri media mainstream. Oleh karena itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mendorong insan pertelevisian dalam negeri melakukan adaptasi dengan dunia digital.

“Kemudahan yang ditawarkan oleh media Over-the-Top, membawa tantangan baru bagi industri media mainstream konvensional untuk mempertahankan relevansinya,” kata Menkominfo saat memberikan sambutan dalam Perayaan Hari Ulang Tahun ke-24 Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), yang berlangsung secara hibrida dari Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Selasa (9/8/2022) malam.

banner 325x300

Ia menjelaskan bahwa, kehadiran OTT merupakan game changer karena hal itu merupakan konsekuensi teknologi. Oleh karena itu, momentum itu perlu dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas, variasi produk yang ditawarkan, serta kualitas sumberdaya manusia yang dimiliki.

“OTT adalah game changer, sekaligus momentum yang dapat dimanfaatkan industri media konvensional untuk mengevaluasi diri. Ini tugas kita bersama-sama jangan sampai kita terjebak pada hal-hal teknis,” bebernya.

Dalam kesempatan itu, Menteri Johnny menegaskan keberadaan jurnalisme positif dan kemerdekaan pers harus dikaitkan dengan perubahan yang terjadi.

Menurutnya,keberadaan OTT yang menyajikan berbagai konten dapat dipilih sesuai dengan minat penggunanya sehingga diperlukan kombinasi dari banyak hal karena sangat bergantung kepada pasar.

“Jadi saya setuju sekali jurnalisme positif yang dikaitkan dengan kualitas jurnalisme. Apalagi pasar kita yang merupakan kombinasi antara pasar rasional dan pasar emosional,” ungkapnya.

Menurut Menteri Johnny pendatang media baru makin mudah dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, sehingga minat akan OTT makin meningkat seiring waktu.

“Ini tantangan riil media mainstream konvensional, tantangan real jurnalisme pertelevisian, tantangan riil IJTi dan industri pertelevisian kita. Ini enggak bisa main-main dengan kata-kata. Ini suatu keputusan besar yang harus diambil bersama-sama,” tegasnya.

“Jadi kita tidak saja berbicara dalam tataran yang berkaitan kualitas jurnalisme, kemerdekaan pers, tetapi harus didukung dengan industri yang sehat karena pasarnya akan bergeser sesuai dengan kehendak konsumen,” ungkapnya.

Di kawasan Asia Tenggara konsumsi media OTT di Indonesia pun merupakan yang paling tinggi. Setiap bulan, 3,5 miliar jam OTT ditonton oleh masyarakat Indonesia.

“Penduduk kita kan banyak, 3,5 miliar jam konten OTT ditonton oleh masyarakat. Coba dihitung media mainstream, berapa miliar jam yang ditonton,” jelas Menteri Johnny dalam keterangan pers Biro Humas Kementerian Kominfo.

Menkominfo berharap seluruh pihak dapat bekerjasama dan beradaptasi untuk menghadapi tantangan-tantangan baru di era digital. Hadir dalam acara Ketua Umum Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Herik Kurniawan dan Sekjen IJTI Usmar Almarwan. Selain itu hadir secara fisik maupun virtual pengurus IJTI, Ketua dan Anggota Dewan Pers, serta jurnalis televisi. ** 

 

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *