SINERGISATU.COM-BANYUWANGI-Abrasi merupakan suatu proses pengikisan pantai yang diakibatkan oleh tenaga gelombang laut dan arus laut (pasang surut air laut-red) yang bersifat merusak. Umumnya disebut erosi pantai. Nah, kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipacu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI menyebut bahwa abrasi adalah suatu proses alam berupa pengikisan tanah pada daerah pesisir pantai yang diakibatkan oleh ombak dan arus laut. Selain itu, kerusakan garis pantai juga dikarenakan dipicu terganggunya keseimbangan alam di daerah pantai setempat.
Akibat abrasi juga dikarenakan gejala alam. Namun cukup banyak perilaku masnusia yang juga salah satu yang jadi penyebab abrasi pantai.

Guna membantu mengatasi atau (paling tidak) dapat mengurangi resiko pengikirasan daerah pesisi pantau,maka Lembaga Sinergi Foundation merasa terpanggil untuk menyelamatkan resiko pengikisan atau abrasi pesisir pantai dengan menggelar sejumlah kegiatan “Penanaman Pohon Cemarah” oleh sedikitnya 200 orang di sekitar pesisir Pantai Ria Bomo, Desa Bomo, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, pada Minggu (6/3/2021) pekan lalu.
Terpanggil untuk menyelamatkan abrasi di sekitar pesisir pantai di kawasan Ria Bomo, Desa Bomo, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Jatim, maka SINERGI FOUNDATION, menggelar aksi penanaman pohon cemara guna menghalau terjadinya gesesan ombak dan arus air laut yang dapat mengikis tanah di seputaran pesisir pantai tersebut.
Pendamping program Sinergi Foundation, Yuyu Wahyudin mengatakan pihaknya merasa terpanggil untuk menyelamatkan lingkungan akibat gejala alam,seperti halnya terjadi di Pesisir Pantai Ria Bomo,Banyuwangi. Hal tersebut untuk mencegah terjadinya pengikisan tanah yang berdampak merugikan masyarakat pun wilayah kelautan RI.
Atas keprihatian tersebut, lembaga Sinergi Foundation menggerakkan partisipasi masyarakat di Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi. Peserta penanaman pohon cemara ini datang dari kalangan pelajar hingga mahasiswa di sejumlah Universitas di Kabupaten Banyuwangi,Jawa Timur. Total peserta adalah 200 orang.
“Jadi, aksi penanaman pohon ini adalah wujud realisasi dan keberlanjutan dari program Green Kurban di tahun 2021 lalu. Green Kurban adalah program inovasi kurban dari lembaga filantropi Sinergi Foundation, dimana dari satu hewan yang dikurbankan turut pula ditanam satu pohon sebagai ikhtiar penghijauan bumi,”kata Yuyu melalui siaran pers diterima awak media di Jakarta, hari ini.
“Ya, ada 600 bibit pohon cemara disemai di titik penanaman. Sampai saat ini, sudah ada lebih dari 20.000 pohon yang ditanam sejak pertama bergulirnya program Green Kurban di tahun 2013. Adapun jenis pohon yang ditanam, diantaranya Pohon Bambu, Pohon Jabon, dan Pohon Cemara,” kata Yuyu.
Dijelaskan, bahwa tujuan penanaman pohon dari program Green Kurban memang menyasar titik-titik yang rawan bencana alam, seperti banjir, longsor, dan bencana lainnya.
Lokasi penanaman di Pesisir Pantai Bomo dipilih sebab masuk ke dalam lahan yang rawan abrasi (pengikisan tanah). Setiap tahunnya abrasi yang terjadi di tempat ini bisa mencapai 4 meter, sehingga penanaman pohon terus dilakukan.
Selain itu, kawasan ini juga merupakan salah satu kawasan zona konservasi Pohon Cemara. Ini juga merupakan tindak lanjut dari peresmian desa wisata yang beberapa waktu lalu diresmikan oleh Sinergi Foundation bersama YBM PLN dan pokmaswas setempat.
“Harapannya dengan penanaman Pohon Cemara ini tidak hanya sebagai mitigasi bencana abrasi, tapi juga kedepan Pantai Ria Bomo bisa menjadi salah satu destinasi wisata Hutan Cemara di Banyuwangi. Insya Allah bisa turut mengangkat perekonomian masyarakat Bomo khususnya”, beber Yuyu Wahyudin.
Untuk diketahui, Desa Bomo merupakan salah satu desa binaan yang diberdayakan oleh Sinergi Foundation bersama dengan YBM PLN sejak 2 tahun silam.
“Jadi, wujud pemberdayaan itu antara lain dengan mendirikan Fish Bank yang dapat memudahkan nelayan menangkap ikan. Selain itu untuk mengembangkan kawasan penangkaran kepiting, hingga mendirikan Balai Edukasi Konservasi Laut,” terangnya dalam siaran pers ‘Tanam Cemara di Pesisir Pantai Bomo, Cegah Abrasi Hingga Ciptakan Alternatif Wisata Baru’ disampaikan Humas Sinergi Foundation,M.Adlan Sayuti. **
Editor : Farel Lewuk.