Maumere-Seorang anggota TNI gadungan diketahui bernama Kornelius Edison Lodang (KEL) berusia 30 tahun berhasil diringkus Satuan Brimob B Pelopor Maumere. Ia mengaku berdinas di Badan Intelijen Negara (BIN) di Nusa Tenggara Barat.
“Padahal Kornelius Edison Lodang hanyalah seorang petugas (karyawan) Telkomsel.”
Tersangka mengaku berpangkat Kolonel ini ditangkap di sebuah showroom motor di Wolong Betan Lingkar Luar Kelurahan Nangalimang Kabupaten Sikka, Sabtu (11/6/2022) sekitar pukul 20.00 Wita.
Kornelis Edison Lodam kelahiran Boawae Kabupaten Nagekeo tersebut langsung digelandang ke Mapolres Sikka untuk menjalani pemeriksaan.
Hadir dalam pemeriksaan yakni Kasat Intel Polres Sikka Ipda Misbar dan anggota, Pasiops Unit Intel Lanal Maumere Lettu Laut (E) Jion, Kanit KSPT 3 Ipda Khairil Safar, Dansub Unit Intel Lanal Maumere Letda Laut (P) Ardianto, dan anggota Unit Intel Kodim Sikka.
Kronologi penangkapan
Kornelis Edison Ladam ditangkap saat sedang asyik konsumsi minuman keras bersama sejumlah temannya sekitar pukul 11.00 Wita. Kepada teman-temannya, Edison Ladam mengaku berpangkat Kolonel Angkatan Laut (AL).
Untuk meyakinkan, Edison Ladam yang diketahui berdomisili di Mukusaki Kecamatan Wewaria Kabupaten Ende ini, kemudian membeberkan perihal dinasnya. Dirinya mengaku pernah berdinas di Papua, dan saat ini ditempatkan di NTB.
Karena ditempatkan di NTB, Edison Lodang pun terbang ke tempat tugas yang baru. Dia transit di Kupang, dan seterusnya menuju Ende. Setelah itu menggunakan jalan darat ke Maumere.
Pelaku mengaku sudah 3 hari berada di Maumere. Dalam hal menyuakini teman-temanya yang sedang meneguk minuman keras itu, dirinya mengaku sudah bertemu Wadanlanal Maumere sekaligus melaporkan keberadaannya di Maumere. Rencananya, Edison Ladam akan berangkat ke NTB pada Minggu (12/6/2022).
Barang Bukti (BB)
Sial. Di tengah asik mengumbar ceritera kedunasan palsu itu, tiba-tiba datanglah Bripka Ferdinandus Yoris, seorang anggota polisi. Ferdinandus Yoris sempat menanyakan tahun kelulusan Edison Ladam dari Akademi Militer (Akmil). Dengan yakinnya, Edison Lodang menyebut lulusan Akmil pada tahun 2008.
Ferdinandus Yoris kemudian bertanya tentang Betty, seorang perempuan yang bertempat tinggal di Kelurahan Kota Uneng. Rupanya Edison Lodang mengenal perempuan ini.
Mendengar pengakuan yang sangat meyakinkan itu, Ferdinandus Yoris kemudian berinisiatif menelepon Betty. Dia ingin memastikan apakah benar Edison Lodang seorang anggota BIN dari unsur TNI AL.
“Edison Ladam bukan anggota BIN melainkan karyawan Telkomsel,” jawab Bety menegaskan.
Selanjutnya, berselang dua jam kemudian 2 orang anggota Brimob B Pelopor Maumere, Brigadir Satu Mukhlis dan Brigadir Kepala Hendrik Isohone, tiba di showroom. Namun, Edison Lodang masih terlihat mabuk-mabukan bersama teman-temannya.
Kecurigaanpun muncul. Gelagat Edison Lodang kian meyakinkan kepada dua anggota Brimob bahwa Anggota TNI gadungan yang mengaku sebagai Anggota Badan Intelijen Negara (BIN). Keduanya lalu berkoordinasi dengan Pomal Maumere, sekaligus mencari tahu identitas Edison Lodang.
Setelah melakukan identifikasi, Pomal Maumere memastikan bahwa tidak ada anggota TNI AL bernama Edison Lodang, apalagi yang ditugaskan pada institusi BIN.
Karena sudah mulai curiga dengan gelagat Edison Ladam. Kedua Anggota Brimob tersebut mendekati pelaku. Dengan cepat, Brigadir Satu Mukhlis memeluk yang bersangkutan, dia mencabut pistol dari pinggang Edison Lodang, sekaligus memastikan pistol yang digunakan asli atau palsu. Situasi itu membuat Edison Lodang tak berdaya karena sudah dikuasi dua anggota Brimob.
Sementara itu Bripka Ferdinandus Yoris menghubungi Brigadir Vinceny, seorang anggota Brimob, untuk segera melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Sikka.
Sekitar pukul 21.00 Wita, mobil patroli Polres Sikka tiba di tempat kejadian perkara. Edison Ladam semakin tak berdaya. Oleh petuags Brimob ia langsung dibawa ke Mapolres Sikka.
Dalam pemeriksaan itu diamankan barang-barang bukti daari si TNI Gadungan AL tersebut berupa 1 buah pistol korek api jenis Baretta, 1 buah handphine merek Xiaomi Realme dengan nomor kontak 081246455863, dan 1 buah minyak lintah.
Sudah 6 bulan jadi TNI Gadungan
Dalam interogasi tersebut, Kornelis Edison Lodam diketahui sudah 6 bulan mengaku sebagai anggota BIN dari unsur TNI AL.
Dalam aksinya, Edison berhasil meyakinkan orang lain, dengan memalsukan identitas dengan cara mengedit foto. Proses pengeditan foto dibantu seorsng temannya bernama Yaris yang adalah warga Kabupaten Ende.
Ada berbagai foto editan yang menggambarkan pria ini sedang berpakaian dinas tentara, di antaranya berpangkat Serka TNI AD dan Kolonel TNI AL.
Dalam proses pemeriksaan itu, Edison Ladam menjelaskan dirinya memalsukan identitas dan mengaku anggota BIN dengan tujuan menakut-nakuti masyarakat. Tujuan lain, tambah dia, untuk melancarkan hasratnya meraih keuntungan dari Calon Siswa yang akan mendaftar sebagai prajurit TNI.
Bahkan dengan yakinnya, Edison Ladam mengaku bisa membantu meloloskan Calon Siswa. Namun selama 6 bulan beraksi sebagai TNI gadungan, Edison Lodang mengaku belum ada korban yang berhasil dia tipu.
Oleh pihak kepolisian Polres Maumere, Edison,sang TNI AL gadungan ini diminta membuat surat pernyataan untuk tidak lagi melakukan perbuatan yang sama maupun perbuatan lain yang melawan hukum.
Adapun, dari Pihak Polres Sikka sudah berkoordinasi dengan Intel Lanal Maumere dan Intel Kodim 1603/Sikka bahwa pemeriksaan sudah selesai dan dapat kembali dengan jaminan dijemput oleh salah satu anggota keluarga Tersangka. ** (sipres/Irma/).