SINERGISATU.COM-Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Anggia Ermarini, MKM dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) meminta Kementerai Pertanian RI menyampaikan data Kegiatan Inseminasi Buatan (IB) atau inseminasi artifisial dalam program launching kelahiran 100.000 pedet (anak sapi) yang baru saja dilakukan di Lampung Desember 2021 lalu.
Hal tersebut merespon tindak lanjut dari launching kelahiran 100.000 (seratus ribu) pedet (anak sapi) yang dilakukan Kementan RI di Provinsi Lampung pada akhir bulan Desember 2021 lalu.
Penegaskan politisi perempuan dari Fraksi PKB ini disampaikan saat membacakan hasil kesimpulan rapat kerja dengan Mentan Syahrul Yasin Limpo belum lama di Gedung Parlemen, Jakarta.
“Komisi IV DPR RI meminta Kementan untuk menyampaikan data Kegiatan Inseminai Buatan (IB) pada sentra-sentra ternak sapi. Bahkan tindak lanjut kegiatan panen 100.000 pedet sapi Belgian Blue tersebut,” kata Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Ermarini, MKM saat rapat kerja dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR RI Dwita Ria Gunadi menekankan perlu adanya komitmen dari Kementerian Pertanian untuk mendukung Indonesia dapat melakukan swasembada daging. Pasalnya, ia menilai, sebenarnya Indonesia memiliki iklim yang cukup mendukung untuk dapat membudidayakan sapi.
“Negara kita ini dengan iklim cukup mendukung, tapi sampai sekarang kita belum bisa swasembada daging. Tahun 2020 sebanyak 353,63 ribu ton, pada tahun 2021 turun mencapai 343,75 ribu ton,” kritik Dwita dalam rapat kerja Komisi IV DPR RI dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo beserta jajaran, di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin (14/2/2022).
Menurut Dwita, masih rendahnya komoditas utama khususnya daging perlu didorong dengan pemenuhan produksi daging di berbagai daerah. Untuk itu, dalam rapat tersebut, ia mempertanyakan tindak lanjut dari launching kelahiran 100 ribu pedet (anak sapi) yang dilakukan di Lampung pada akhir bulan Desember 2021 lalu.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Menteri pada 28 Desember ke Lampung, di situ dengan Pak Dirjen Pak Nasrullah (Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan) launching kelahiran 100 ribu pedet Belgian Blue dan Sikomandan. Saya ingin tanya tindak lanjutnya, apakah memang Lampung ini memang menjadi rujukan untuk memenuhi kebutuhan daging secara nasional?” tanya Dwita.
Lebih lanjut, legislator daerah pemilihan (dapil) Lampung ini mengatakan bahwa setidaknya perlu tiga sampai empat tahun lagi untuk Indonesia bisa swasembada daging.
“Saya rasa ini perlu komitmen, perlu 3-4 tahun, 2-3 tahun. Kalau Lampung ini saja 100 ribu panen pedet kemaren bisa berhasil, 1, 2 tahun kita bisa swasembada pangan swasembada daging,” sebut Dwita.
Untuk itu, politisi Partai Gerindra ini meminta Kementan memberikan data mengenai kebutuhan daging di berbagai daerah.
“Kami juga ingin meminta data berapa kebutuhan daging pemenuhan produksi daging dari berbagai daerah, sehingga kita tahu bahwa daging ini saat ini belum mencukupi,” sebagaimana dilansir laman parlementerkini belum lama ini. **
Editor : dese